Advertisemen
Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi daging hewan, karena dari beberapa penemuan, daging hewan mengandung Virus Antraks. Bukan hanya mengkosumsi daging hewan, penyebaran Virus ini juga adapat melalui kontak langsung dengan hewan. Secara umum Virus Antraks akan menyerang hewan herbivora lalu menular terhadap manusia, penyebaran virus bersifat zoonosis yang artinya penularan hanya berlangsung dari hewan / daging kepada manusia, akan tetapi tidak menular terhadap sesama manusia.
![]() |
Waspada Penyebaran Virus Antraks Melalui Daging |
Virus Antraks muncul akibat adanya bakteri Bacillus Anthracis, sehingga proses penularan sangat cepat dan berbahaya. Penyebaran Virus Antraks dapat menular melalui:
* Mengkonsumsi daging hewan yang terkena bakteri Bacillus Anthracis
* Kontak langsung dengan hewan yang terkena bakteri Bacillus Anthracis
* Melalui luka pada tubuh manusia.
* Menghirup spora bakteri Bacillus Anthracis (Kasus Paling Sulit Diobati)
Jenis-Jenis Penyebaran Virus Antraks
I. Antraks Gastrointestinal
Penyakit jenis ini terjadi akibat mengkonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus antraks. Mengkonsumsi daging hewan yang positif terkena infeksi virus antraks sangat fatal, karena akan berhubungan langsung dengan tubuh manusia. Walaupun daging sudah dioleh dengan benar dan dimasak hingga matang, virus bakteri Bacillus Anthracis dapat berevaporasi melalui udara dan hinggap kembali pada daging yang telah dimasak. Ciri-ciri daging yang terinfeksi antraks adalah berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
II. Antraks Inhalasi (Inhalation Anthrax)
Sistem penyebaran virus ini melalui udara, dimana manusia / hewan menghirup spora bakteri Bacillus Anthracis secara langsung, jenis ini sangatlah berbahaya sekali, dimana secara langsung masuk melalui saluran pernapasan dan berkembang biak sehingga melumpuhkan organ-organ vital tubuh. Pada umumnya gejala awal serangan ini korban akan shock.
III. Antraks kulit (Cutaneous Anthrax)
Penyebaran jenis ini melalui luka pada tubuh manusia, kasus ini paling sering ditemukan pada peternak hewan. Pengobatan jenis ini termasuk golongan sangat ringgan karena dapat disembuhkan dengan memberikan obat antibiotik.
Gejala
Gejala-gejala serangan Antraks dibedakan berdasarkan penyebarannya:
a. Antraks Gastrointestinal
- Pusing,
- Terasa mual dan muntah,
- Muntah berwarna coklat atau hitam
- Buang air besar berwarna coklat atau hitam
- Nafsu makan menurun,
- Meningkatnya suhu badan,
- Perut terasa melilit atau sakit berlebih,
- Flu,
- Sakit tenggorokan,
- Demam ringan, pada akhirnya menjadi demam tinggi
- Kelelahan disertai nyeri otot yang dapat berlangsung lama
- Ketidaknyamanan pada dada
- Sesak Nafas
- Shock (terjadi pada penyebaran melalui menghirup spora bakteri Bacillus Anthracis)
- Meningitis peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang berakibat fatal
- bisul merah kecil yang nyeri.
- lesi tadi membesar berubah menjadi borok sehingga menimbulkan luka.
- Pembengkakan pada luka
- Alergi kulit atau gatal-gatal terasa sakit.
Bakteri Bacillus Anthracis adalah paling bertanggung jawab dalam penyebaran virus antraks, bakteri anthrax yang terjadi secara alami dalam tanah. Bakteri Bacillus Anthracis mampu berada pada kondisi tidak aktif dalam jangka waktu bertahun-tahun sampai menemukan inang sebagai tempat perkembang biakan seperti hewan. Setelah bersarang ditubuh hewan, maka akan menyebar pada manusia melalui sentuhan, udara dan konsumsi daging hewan yang terinfeksi virus Antraks.
Pencegahan dan Pengobatan
daging yang terinfeksi antraks adalah berwarna hitam, berlendir, dan berbau
Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat antibiotik serta menjaga pola hidup sehat.
Advertisemen