-->

Sensor Pengenal Utama Bayi adalah Indra Penciumannya

Advertisemen
Sedari lahir bayi sudah memiliki indra penciuman yang sangat kuat, kemampuan mencium ini juga mampu untuk mengenali keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Dikutip dari PARENTING

Seema Scukas, M.D, (Direktur Child Health Promotion pad Children's Healthcare of Atlanta). Mengemukakan bahwa Indra Penciuman Si Bayi lebih bertumbuh kembang dengan pesat dibandingkan dengan Indra Pengelihatan (dimana Indra Pengelihatan memerlukan beberapa tahun untuk berkembang dengan baik.

Diusia 1 tahun bayi telah mampu mebedakan aneka aroma bau-bauan, menginjak usia 3 tahun Bayi telah mampu membedakan aroma yang enak dan aroma yang tidak enak, diikuti dengan timbulnya keluhan dari bayi bila mencium aroma tidak sedap seperti bau sampah.

Berikut skema perkembangan Indra Penciuman Bayi

Ketika bayi sebelum lahir, dalam bentuk janin bisa mencium. 

Satu studi menemukan bahwa bayi berusia 3 hari bisa mengenali bau spesifik cairan ketuban ibu mereka.

Saat bayi yang baru lahir dia akan tertarik dengan bau ASI Bunda. Bahkan saat bayi berusia 2 minggu mampu membedakan bau ASI Anda dengan ASI milik Ibu lainya.

Sensor Pengenal Utama Bayi adalah Indra Penciumannya

PHOTO BY klinikmedis

Penelitian di Swiss menemukan Aroma familiar dapat menenangkan bayi Anda, jadi cobalah memeluknya dengan selimut yang berbau ASI atau baby lotion selama vaksinasi berikutnya.
Selama dua bulan pertama, bayi Anda lebih suka aroma Anda berada disampingnya dibandingakan aroma orang lain. Bahkan pada saat Anda berkeringat, bayi Anda masih berpikir Anda berbau seperti mawar. Hal ini kerap sekali terbukti di kehidupan kita, ketika sang Ayah akan berangkat kerja keluar kota, Sang Ayah akan meninggalkan baju bekas yang dipakai disamping Bayi, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan nyaman pada bayi, secara penelitian hal ini menunjukkan bahwa kenyaman dari bayi muncul dikarenakan aroma khas yang sudah biasa didapatkan berada disekilingnya, sehingga menimbulkan kenyamaman bagi Bayi.
© PARENTING
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 klinikmedis - All Rights Reserved - Proudly powered by Blogger